Petarung Mix Martial Art (MMA) asal Indonesia, Jeka Saragih mencatatkan kemenangan pada kelas ringan Road to UFC, Minggu (23/10/2022) malam WIB. Jeka Saragih berpesta kemenangan di atas ring setelah memukul K.O musuhnya Ki Won Bin asal Korea Selatan. Kemenangan Jeka Saragih atas Ki Won Bin di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, hanya memerlukan waktu sekitar dua setengah menit.
Hasil kemenangan Jeka Saragih dari Ki Won Bin menciptakan 3 fakta yang menarik diulas. Sebelum bertarung dengan lawannya asal Korea Selatan, Jeka Saragih mengaku telah mengantongi kekuatan Kim Won Bin. Ia mempelajari gaya bertarung sang musuh melalui cuplikan cuplikan Kim Won Bin saat bertanding.
Berkat hal tersebut, keunggulan Kim won Bin dalam teknik ground fighting berhasil diantisipasi. "Selama dua pekan terakhir, saya telah melihat video video Ki Won Bin. Saya pelajari gaya permainannya dan kelemahannya," akuinya. Selain jago dalam teknik bertarung, Jeka Saragih dinilai pelatihnya memiliki mental yang tangguh.
Marc Fiore selaku pelatihnya asal Amerika Selatan, memuji mental Jeka Saragih yang telah terbentuk sejak dini. Pernyataan Fiore berdasarkan pengamatannya selama melatih Jeka Saragih di Studio 540, San Diego. Petarung asal Simalungun itu menimba ilmu selama satu bulan demi meraih hasil maksimal melawan Kim Won Bin.
Dengan pelatihan yang telah dijalaninya tersebut, ia berhasil mengatasi perlawanan Kim Won Bin hanya dengan waktu sekitar 2,5 menit. "Di Amerika, di masa kecil kebanyakan anak anak bermain baseball, football atau basket." "Namun Jeka telah terbiasa "fight" sejak kecil."
"Di atas kertas Ki Won Bin mungkin saja menang soal pengalaman bertarung di MMA. Namun soal pengalaman hidup, Jeka jauh lebih matang," tegas Marc Fiore. Kemenangan dari Kim Won Bin membawa Jeka Saragih sebagai petarung pertama Indonesia yang berlaga di UFC. Hal itu diungkapkan oleh Fransino Tirta selaku CEO One Pride dan manajer Jeka Saragih.
"Belum tahu, Setelah jadi finalis akan dapat kontrak, kalau dia juara kontraknya lebih bagus, kalau dia juara dua kontraknya sedikit di bawah," kata Fransino Tirta, saat diwawancari bersama Kompas.com. "Jadi begini, kalau finalis kan ada dua kalau juara satu dapat kontrak UFC dengan bayaran sekian sekian, juara dua dapat kontrak sekian sekian, ini dari Mick Maynard, matchmaker UFC," imbuhnya. Hal berbeda diungkapkan oleh Kevin Chang yang menjabat sebagai UFC Senior Vice President and Head of Asia.
Kevin Chang menyebut Jeka Saragih masih harus merampungkan pertarungan final. Dengan kata lain, Jeka Saragih harus memenangi duel final Road to UFC untuk bisa mendapatkan kontrak dari UFC. "Jeka Saragih telah mencatatkan dua penampilan luar biasa di babak pembukaan dan semifinal turnamen Road to UFC," kata Kevin Chang.
"Dengan kemenangan malam ini, dia melaju ke babak final di kelas ringan, di mana dia akan bersaing untuk menjadi orang Indonesia pertama yang memenangkan kontrak UFC," imbuhnya.