Berikut adalah lirik, makna, dan sejarah lagu Mengheningkan Cipta jadi lagu acara inti dinyanyikan saat upacara bendera. Lagu Mengheningkan Cipta juga sering dikumandangkan saat upacara kemerdekaan HUT Republik Indonesia. Mengheningkan Cipta merupakan lagu nasional yang liriknya berisi kata kata yang sederhana namun bermakna.
Tak jarang setiap orang yang menyanyikan lagu lagu tersebut selalu tertunduk haru mengenang jasa pahlawan. Lalu bagaimana isi lirik Lagu Mengheningkan Cipta? Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lirik, makna, dan sejarah dari lagu Mengheningkan Cipta.
Dengan seluruh angkasa raya memuji Pahlawan negara Nan gugur remaja di ribaan bendera
Bela nusa bangsa Kau kukenang wahai bunga putra bangsa Harga jasa
Kau cahya pelita Bagi Indonesia merdeka Melansir dari laman , berdasarkan lirik tersebut diperoleh makna sebagai berikut:
Pada lirik "Dengan seluruh angkasa raya memuji Pahlawan negara." Tersirat makna mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memanjatkan doa untuk pahlawan. Kemudian pada lirik selanjutnya mengingatkan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga, demi berkibarnya bendera merah putih dari kemerdekaan yang diambil oleh penjajah bangsa.
Pada lirik selanjutnya kita diajak untuk terus mengenang jasa pengorbanan para pahlawan yang telah gugur. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Setiap menyanyikan lagu ini saat upacara peserta berdiri tegap dengan sikap sempurna, dengan memusatkan pikiran pada pahlawan yang telah gugur.
Pada saat itu sedang dilaksanakan upacara Hari Pahlawan di Ambon yang dipimpin oleh Presiden Soekarno pada tahun 1958. Soekarno mengusulkan lagu itu dinyanyikan pada saat upacara bendera itu. Sebab upacara tersebut juga untuk menyatukan dukungan rakyat Indonesia dalam upaya pembebasan Irian Barat.
Sontak sejak saat itu setiap upacara diwajibkan untuk menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta untuk terus mengumandangkan rasa persatuan di seluruh wilayah RI. Hingga lagu itu menjadi terkenal dan banyak dinyanyikan oleh seluruh warga Indonesia saat upacara dengan diiringi paduan suara yang merdu. Mengheningkan Cipta menggunakan dinamika 4/4 dan tanda tempo largissimo atau lambat.
Lagu Mengheningkan Cipta diciptakan oleh Truno Prawit seorang komponis kelahiran Surakarta atau Solo. Kemampuan bermusiknya diasah saat menjadi staf musik kraton Kasunanan Surakarta. Truno Prawit juga dikenal sebagai komponis medan perang, karena kemampuannya menggubah peristiwa perang menjadi lagu.
Dalam Buku Negara Jaya banyak ditemukan lagu karya Truno bertema perang seperti Mars Diponegoro, Hari Pahlawan, Hari Angkatan Perang, dan Mengheningkan Cipta. Berkat peran sakralnya itu lagu Mengheningkan Cipta dapat dinikmati hingga sekarang. Serta menjadi pegangan untuk mensyukuri kemerdekaan dan bangga mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.