Presiden Rusia, Vladimir Putin mengizinkan inspektur independen untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Kabar ini diungkapkan kantor Kepresidenan Prancis, Jumat (19/8/2022). Menurut kantor kepresidenan, Vladimir Putin telah mempertimbangkan kembali permintaan Presiden Emmanuel Macron agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat memeriksa situs nuklir Zaporizhzhia melalui Rusia.
Dilansir , kabar ini disambut baik Kepala Pengawas Nuklir PBB, Rafael Grossi. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pasukan Rusia yang menduduki Zaporizhzhia tidak memutuskan jaringan fasilitas itu. Tindakan itu berpotensi memotong pasokan listrik ke jutaan warga Ukraina.
Gejolak pertempuran di sekitar PLTN Zaporizhzhia meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bencana Chernobyl selanjutnya. Hingga kini, baik Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan di fasilitas tersebut. Kremlin mengatakan, Putin dan Macron sepakat IAEA harus melakukan inspeksi "sesegera mungkin" untuk "menilai situasi sebenarnya di lapangan."
"(Putin juga) menekankan bahwa penembakan sistematis oleh militer Ukraina di wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menciptakan bahaya bencana skala besar," tambah Kremlin. Sehari sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Guterres bertemu di Lviv, Ukraina barat untuk memberi peringatan soal risiko pertempuran di Zaporizhzhia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy turut mendesak PBB untuk mengamankan situs tersebut.
"Musim panas ini mungkin tercatat dalam sejarah berbagai negara Eropa sebagai salah satu yang paling tragis sepanjang masa," kata Zelenskyy dalam pidato Jumat malamnya. "Tidak ada instruksi di pembangkit listrik tenaga nuklir mana pun di dunia yang menyediakan prosedur jika negara teroris mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi target," imbuhnya. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan tanggapan publik pertamanya sejak ketegangan dengan Ukraina meningkat di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Dalam pidato publik pada Jumat (19/8/2022), ia menuduh militer Ukraina mempertaruhkan bencana besar dengan menembaki fasilitas yang dikuasai pasukan Rusia itu, lapor . Pernyataan yang diparafrasekan oleh situs resmi Kremlin, muncul selama panggilan Putin dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Keduanya sepakat mengatur kunjungan delegasi Badan Energi Atom Internasional untuk memeriksa PLTN Zaporizhzhia.
Ukraina menuduh Rusia menggunakan PLTN terbesar di Eropa itu untuk pemerasan dan mempertaruhkan bencana dengan menempatkan pasukan di pembangkit listrik yang menembaki posisi Ukraina di seberang Sungai Dnieper. Di sisi lain, Putin menyalahkan Ukraina atas penembakan di fasilitas tersebut. Ia menilai Kyiv "menciptakan bahaya bencana skala besar yang dapat menyebabkan kontaminasi radiasi di wilayah yang luas".
Putin dan Macron sebelumnya telah membahas pembangkit listrik tenaga nuklir pada bulan Maret. Pada saat itu, Putin menyatakan keprihatinan bahwa penyabot mungkin menargetkan pabrik. Pasukan Rusia telah menduduki wilayah di sekitar pabrik sejak minggu minggu awal perang, tetapi Ukraina perlahan menggerogoti wilayah yang direbut oleh Rusia.